Desi Firdiyanti/Vidyawati/Virdiyanti/Vridiyanti/Vidriyanti bersama Max Moein.
DPR sudah seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat banyak, bukannya untuk bersenang-senang dengan wanita idaman lain. Setelah heboh beredarnya video-video mesum anggota DPR berinitial YZ dangan wanita berinitial ME, kembali beredarnya foto syur anggota DPR berasal dari PDI-P bernama Max Moein bersama seorang wanita berambut coklat, yang ternyata adalah sekretaris pribadi yang telah dipecat oleh Max Moein yang berambut putih ini sendiri. Sementara Desi Vidyawati mengatakan bahwa dia sering dipaksa untuk berfoto-foto syur, dan mendapatkan pelecehan seksual di ruang kerja. "Itu dilakukan dengan cara menyetel musik sehingga ruangan sebelah tidak dapat mendengarkan apa yang terjadi", ujar Desi. Desi juga merasa kehilangan masa depan yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Padahal waktu saya pertama kali kerja dengan Pak Moein, saya masih perawan. Pertama kali dilakukan dengan cara memasukan 2 jari sekaligus ke dalam kemaluan saya, padahal saya masih perawan. "Pak saya masih perawan lho" ujar Desi. Tenang kata Pak Max, masukin jarinya pelan-pelan saja kok, sambil menggerak-gerakan kedua jarinya. Saya pada awalnya merasa kesakitan, tapi terus dipaksa oleh Bapak.
"Walaupun sering mendapat pelecehan seksual, saya tidak pernah hamil", ujar Desi. Max Moein sendiri tidak membantah bahwa itu dirinya. Foto itu dibuat di kolam renang, di sebuah pulau pada acara rapat dan pada acara bebas berfoto bersama teman wanita saya, ujarnya. Padahal kalau diperhatikan secara seksama foto itu seperti berada di kamar hotel dan tidak mengenakan baju renang atau bikini, perhatikan lampu dan handuk di sebelah kanan.
Saat ini Badan Kehormatan (BK) DPR didesak untuk mengusut skandal foto syur anggota Komisi XI Max Moein dengan Desi Vidyawati, mantan sekretarisnya Desi Vidyawati (30), wanita cantik dengan rambut panjang. Jika Desi mengaku sering mendapat perlakuan pelecehan seksual, "Silahkan untuk divisum apakah ada tanda-tanda kekerasan", ujar Max enteng setelah diwawancara.
Kasus foto-foto syur ini membuat BK DPR bingung. Gayus merasa wajib untuk menindaklanjuti kasus yang dilakukan Max Moein. Sementara Max Moein adalah rekan satu fraksinya di PDIP.
"Walaupun sering mendapat pelecehan seksual, saya tidak pernah hamil", ujar Desi. Max Moein sendiri tidak membantah bahwa itu dirinya. Foto itu dibuat di kolam renang, di sebuah pulau pada acara rapat dan pada acara bebas berfoto bersama teman wanita saya, ujarnya. Padahal kalau diperhatikan secara seksama foto itu seperti berada di kamar hotel dan tidak mengenakan baju renang atau bikini, perhatikan lampu dan handuk di sebelah kanan.
Saat ini Badan Kehormatan (BK) DPR didesak untuk mengusut skandal foto syur anggota Komisi XI Max Moein dengan Desi Vidyawati, mantan sekretarisnya Desi Vidyawati (30), wanita cantik dengan rambut panjang. Jika Desi mengaku sering mendapat perlakuan pelecehan seksual, "Silahkan untuk divisum apakah ada tanda-tanda kekerasan", ujar Max enteng setelah diwawancara.
Kasus foto-foto syur ini membuat BK DPR bingung. Gayus merasa wajib untuk menindaklanjuti kasus yang dilakukan Max Moein. Sementara Max Moein adalah rekan satu fraksinya di PDIP.
Hal ini pula yang membuat gerah Ketua Umum PDIP, Megawati, meminta Gayus untuk secepatnya menyelesaikan kasus ini.
Saat ini pula Max Moein sedang diperiksa KPK dalam kasus aliran dana BI ke DPR. Max Moein ini pernah satu komisi dengan anggota DPR bernama Hamka Yandhudan dan Antoni Zeidra Abidi, 2 anggota DPR yang sudah resmi menjadi tersangka dalam kasus aliran BI ke DPR.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Tjahjo Kumolo, Senin ini (9/6) mengatakan:, recall terhadap Max Moein akan segera dilakukan setelah putusan BK keluar.
Video Rahma Sarah Azhari Mandi Bareng di sini
Foto-foto Rahma-Sarah Azhari kembali beredar. Kali ini mereka berpose lagi mandi bareng. Tampak mereka tertawa riang, dan di salah satu foto ada seorang cowok yang mereka peluk bersama. Inilah foto-foto mereka. Rahma Sarah Mandi, Rahma Sarah Tertawa, Rahma Sarah Peluk Bareng
No comments:
Post a Comment